No pain, no gain. Pepatah yang satu ini memang sudah terbukti dalam berbagai hal, termasuk dalam upaya Search Engine Optimization (SEO). Dan, kali ini saya akan membahas tentang kemudahan bertukar link dengan widget berbasis AJAX; yang ternyata ini sama sekali tidak memiliki pengaruh terhadap SEO. Loh, kok bisa?
Seperti yang banyak diketahui, widget link exchange semacam ini biasa dipasang dengan kode javascript berbasis AJAX. Yang artinya, tampilan yang akan tampil adalah disusun oleh skrip yang tereksekusi dalam client-side atau web browser itu sendiri.
Padahal, Mesin pencari Google sama sekali tidak memproses CSS ataupun Javascript. Dulu, dalam kurun 2008 - 2015, Google masih mendukung beberapa mekanisme untuk memproses/crawling halaman berbasis AJAX. Namun,semenjak bulan Oktober tahun 2015 lalu, spesifikasi ini sudah tidak berlaku/deprecated. Dalam tanda kutip, Google tidak mendukung crawling konten berbasis AJAX.
Google bekerja demikian bukan karena alasan. Javascript yang harus dieksekusi di lingkungan client, membuat kerja crawler kurang optimal. Ada jutaan situs yang harus diproses setiap harinya. Bahkan, jumlahnya terus meningkat setiap harinya. Jika ia harus memproses Javascript setelah mengunduh halaman web, tentu ini akan membutuhkan banyak resource.
Beberapa artikel berikut ini mungkin juga akan membuat anda semakin percaya:
AJAX Crawling Spec (Deprecated)
Can You Now Trust Google To Crawl Ajax Sites?
No, Virginia, Google Doesn’t Index AJAX Sites
Permasalahan ini sedikit menjadi sebuah dilema. Kontent dinamis blog personal umumnya hanya dapat dibuat dengan skrip berbasis AJAX. Untuk dapat membuat konten dinamis yang SEO-friendly, konten tersebut harus diproses di sisi server. Metode ini tentu memerlukan akses langsung terhadap server oleh seorang blogger. Apabila blog di host secara pribadi, hal ini dapat dimungkinkan dengan menyisipkan beberapa baris kode untuk keperluan link exchange. Meski demikian, jumlah skrip semacam ini sepertinya sangat jarang ditemukan.
Kesimpulannya, meski widget link exchange dapat mempermudah kita bertukar link, semua link tersebut sama sekali tidak SEO-friendly. Tapi untungnya, beberapa pengunjung masih dapat mengarah ke blog kita apabila link mendapatkan klik, itupun jika kita dalam keadaan beruntung, Saya yakin, kemungkinannya tidak akan sampai angka 0.5%.
Walau bagaimanapun cara semacam ini memiliki angka ketidakpastian yang tinggi. Jika ingin menanam backlink dengan metode link exchange, satu-satunya cara yang paling efektif adalah dengan metode manual. Memang, cara ini butuh kesabaran ekstra, tapi soal hasil, jangan ditanya lagi.
Inilah alasan saya membuka halaman partners dan link exchange di blog ini. Harapannya, ini bisa membuka peluang sekaligus memberikan benefit bagi siapapaun yang ingin melakukan pertukaran link. So, bagi yang ingin bertukar link silahkan kunjungi ini : LINK
Seperti yang banyak diketahui, widget link exchange semacam ini biasa dipasang dengan kode javascript berbasis AJAX. Yang artinya, tampilan yang akan tampil adalah disusun oleh skrip yang tereksekusi dalam client-side atau web browser itu sendiri.
Padahal, Mesin pencari Google sama sekali tidak memproses CSS ataupun Javascript. Dulu, dalam kurun 2008 - 2015, Google masih mendukung beberapa mekanisme untuk memproses/crawling halaman berbasis AJAX. Namun,semenjak bulan Oktober tahun 2015 lalu, spesifikasi ini sudah tidak berlaku/deprecated. Dalam tanda kutip, Google tidak mendukung crawling konten berbasis AJAX.
Google bekerja demikian bukan karena alasan. Javascript yang harus dieksekusi di lingkungan client, membuat kerja crawler kurang optimal. Ada jutaan situs yang harus diproses setiap harinya. Bahkan, jumlahnya terus meningkat setiap harinya. Jika ia harus memproses Javascript setelah mengunduh halaman web, tentu ini akan membutuhkan banyak resource.
Beberapa artikel berikut ini mungkin juga akan membuat anda semakin percaya:
AJAX Crawling Spec (Deprecated)
Can You Now Trust Google To Crawl Ajax Sites?
No, Virginia, Google Doesn’t Index AJAX Sites
Permasalahan ini sedikit menjadi sebuah dilema. Kontent dinamis blog personal umumnya hanya dapat dibuat dengan skrip berbasis AJAX. Untuk dapat membuat konten dinamis yang SEO-friendly, konten tersebut harus diproses di sisi server. Metode ini tentu memerlukan akses langsung terhadap server oleh seorang blogger. Apabila blog di host secara pribadi, hal ini dapat dimungkinkan dengan menyisipkan beberapa baris kode untuk keperluan link exchange. Meski demikian, jumlah skrip semacam ini sepertinya sangat jarang ditemukan.
Kesimpulannya, meski widget link exchange dapat mempermudah kita bertukar link, semua link tersebut sama sekali tidak SEO-friendly. Tapi untungnya, beberapa pengunjung masih dapat mengarah ke blog kita apabila link mendapatkan klik, itupun jika kita dalam keadaan beruntung, Saya yakin, kemungkinannya tidak akan sampai angka 0.5%.
Walau bagaimanapun cara semacam ini memiliki angka ketidakpastian yang tinggi. Jika ingin menanam backlink dengan metode link exchange, satu-satunya cara yang paling efektif adalah dengan metode manual. Memang, cara ini butuh kesabaran ekstra, tapi soal hasil, jangan ditanya lagi.
Inilah alasan saya membuka halaman partners dan link exchange di blog ini. Harapannya, ini bisa membuka peluang sekaligus memberikan benefit bagi siapapaun yang ingin melakukan pertukaran link. So, bagi yang ingin bertukar link silahkan kunjungi ini : LINK
0 comments